
Setelah acara sukses menyelenggarakan Training dan Coaching Membangun Jiwa Merdeka bagi Guru SMP se-Pokja Pakem dan Seminar ESQ bagi guru dan siswa tahun 2023, SMPN 2 Pakem kembali menyelenggarakan kegiatan lanjutan berupa pelatihan dengan tema “Teori dan Praktek Coaching Membangun Jiwa Merdeka bagi Kepala Sekolah dan Guru”. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Jumat, 2 Februari 2024 ini menurut Rina Nurhayati, M.Pd., Kepala Sekolah SMPN2 Pakem dimaksudkan untuk membekali para Kepala Sekolah dan Guru metode coaching untuk membantu diri sendiri, siswa dan orang lain dalam menyelesaikan berbagai masalah yang di hadapi.
“Setiap orang pasti punya masalah, hanya saja tidak semua orang menyadari masalah tersebut dan mau menyelesaikannya, atau mungkin merasa tidak punya masalah, karena masalahnya sudah dilimpahkan kepada orang lain, atau dirinya adalah sumber masalah…” kata Dr. Heri Santoso, yang disambut gelak tawa dari para peserta pelatihan. “Coaching sebagai salah satu di antara metode penyelesaian masalah, dan agak berbeda dengan konseling dan mentoring. Coaching lebih menekankan pada penggalian masalah dan solusi melalui berbagai pertanyaan dan pada akhirnya sang coache, orang yang dicoaching menemukan sendiri jawaban atas berbagai persoalan itu” ungkap narasumber sekaligus coach dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada ini.
Lebih lanjut Dr. Heri menjelaskan coaching itu akan efektif bila orang yang ingin dicoaching memenuhi salah satu atau dua syarat, yaitu, pertama dia benar-benar punya masalah dan ada keinginan kuat untuk menyelesaikan masalah itu, dan kedua, dia punya agenda dan benar-benar ada kesungguhan untuk merealisasikan agenda tersebut. Bila salah satu dari kedua persyaratan tersebut tidak terpenuhi kiranya coaching tidak akan berjalan secara efektif.

Coaching Membangun Jiwa Merdeka yang dikembangkan oleh Dr. Heri Santoso ini memiliki keunikan dibandingkan metode coaching lainnya, yaitu dikembangkan berdasarkan pendekatan ilmiah, filosofis, dan sufistik. Ada dua model coaching yang dikembangkan yaitu coaching ke dalam dan coaching ke luar diri. Untuk coaching ke dalam peserta dibimbing untuk menjadikan Tuhan dan suara batin sebagai sumber inspirasi menyelesaikan masalah. Peserta diajak menemukan sumber masalah dan solusinya melalui tiga langkah, yaitu berkomunikasi dengan Tuhan melalui kitab suci, melalui asmaul husna (nama-nama Tuhan yang Agung) serta berdialog dengan hati nurani.
Pada kesempatan pelatihan ini, peserta diberi tips dan trik teori dan langsung praktek melakukan coaching dari mengungkapkan masalah, menggali akar masalah, menemukan solusi yang bersifat spiritual dan pada akhirnya mampu merumuskan langkah yang harus ditempuh untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Coaching hari ini sangat bermanfaat bagi saya” ungkap salah seorang kepala dari suatu SMP di wilayah Pakem. “Saya semakin tersadar, bagaimana mungkin saya mengajak guru serta siswa kami untuk mengembangkan sekolah, sementara saya masih belum berjiwa merdeka. Coching ini membantu saya untuk menemukan akar masalah sebenarnya dan solusi bagaimana mengatasinya. Terima kasih untuk SMPN2 Pakem dan nara sumber yang telah memberi kesempatan pada kami untuk ikut dalam kegiatan ini”, lanjutnya.
Pada pelatihan ini, tampak seluruh peserta hanyut dan larut dalam praktek coaching. “Saya akhirnya mampu menemukan sumber masalah, dan solusi bagaimana menyelesaikan masalah tersebut melalui, coaching ini,” testimoni dari salah seorang guru SMPN2 Pakem, peserta coaching ini dengan wajah berbinar seolah beban yang dihadapi mulai berkurang.