SEKILAS INFO
: - Rabu, 01-05-2024
  • 1 tahun yang lalu / Follow media sosial kami di Instagram: @smpn_2pakem | Facebook: Padmagiri | Youtube: SMP2Pakem Canel.
  • 1 tahun yang lalu / Selamat datang di SMP Negeri 2 Pakem Sleman Yogyakarta. Sekolah Berbasis Wisata.
MENGENAL STUNTING UNTUK PERTUMBUHAN ANAK

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.

Penyebab Stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut: (1) Kurang gizi kronis dalam waktu lama (2) Retardasi pertumbuhan intrauterine (3) Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori (4) Perubahan hormon yang dipicu oleh stres (5) Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak. Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang.

Gejala Stunting antara lain (1) Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya (2) Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya (3) Berat badan rendah untuk anak seusianya (4) Pertumbuhan tulang tertunda. Untuk Mencegah Stunting Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan. Stunting di awal kehidupan akan berdampak buruk pada kesehatan, kognitif, dan fungsional ketika dewasa.

Dampak stunting dapat berakibat buruk pada anak di masa kini maupun masa mendatang. Dampak buruk tersebut antara lain (1)Kondisi kognitif anak menjadi lemah dan psikomotoriknya terhambat. Dampak stunting ini akan membuat anak kesulitan mencerna pelajaran dan susah mengembangkan kreativitas., (2) Anak-anak yang mengalami stunting akan memiliki tingkat intelektual lebih rendah dibandingkan anak-anak yang bertumbuh maksimal. Akibatnya, anak-anak yang stunting akan mengalami hambatan prestasi akademis, (3) proporsi fisik yang kurang memadai juga membuat anak-anak sulit mencapai prestasi di bidang olahraga, (4) Di masa depan, anak-anak stunting lebih mudah mengalami penyakit degeneratif (penyakit yang muncul karena pertambahan usia). Sebuah studi kesehatan menyatakan anak-anak yang mengalami stunting lebih rentan mengidap diabetes melitus dan obesitas ketika dewasa. Keseimbangan kadar gula darah rentan terganggu dan jaringan lemak pada tubuh lebih mudah terbentuk, (5) Dampak buruk stunting pada anak juga turut berimbas pada perkembangan negara. Anak-anak stunting akan tumbuh menjadi sumber daya manusia (SDM) yang kualitasnya rendah. Daya saing SDM Tanah Air terhadap SDM luar negeri pun akan semakin rendah. Padahal, kemajuan suatu negara sangat dipengaruhi kualitas SDM-nya.

Untuk Pencegahan masalah stunting sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Remaja putri dapat melakukan pencegahan dengan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) sebanyak 1 tablet per minggu, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari serta menerapkan pola makan sesuai pedoman gizi seimbang. OLAHRAGA Aktivitas fisik secara rutin.

Di tulis oleh : Tri Worosetyaningsih, M.Pd. (Kepala SMP Negeri 2 Pakem)

TINGGALKAN KOMENTAR

Data Sekolah

SMP Negeri 2 Pakem

NPSN : 20401031

Jl. Kaliurang , Km.20
KEC. Pakem
KAB. Sleman
PROV. D.I. Yogyakarta
KODE POS 55582
TELEPON (0274) 895509
FAX 0723-1234567
EMAIL smp2pakem@gmail.com